Faktanya, ada banyak jenis sakit di kepala yang memiliki istilah yang berbeda-beda. Salah satunya adalah kondisi bernama cephalgia.
Apabila pasien merasakan sensasi kepala berdenyut (orang awam sering menyebut dengan istilah “nyut-nyutan”), maka gejala yang dirasakan pasien itu disebut dengan nyeri kepala.
Sedangkan apabila yang dirasakan pasien seperti seolah-olah kepala berputar (orang awam sering menyebut dengan istilah “keliyengan”), maka gejala yang dimaksud adalah pusing atau istilah medisnya dikenal dengan vertigo.
Mengapa dua jenis gejala ini perlu dibedakan? Karena penyebabnya berbeda sehingga penanganannya pun berbeda.
Hampir semua orang pasti pernah mengalami cephalgia. Ini merupakan jenis nyeri yang paling umum terjadi dan menjadi penyebab utama alasan seseorang mengunjungi dokter.
Cephalgia dapat merupakan suatu penyakit tersendiri, bisa karena adanya gangguan di kepala atau merupakan suatu gejala dari penyakit lain.
Hampir pada semua penyakit, pasien mengeluhkan adanya sakit kepala.
1. Tension headache
Merupakan jenis cephalgia yang paling sering terjadi. Gejala tension headache adalah nyeri atau adanya tekanan di sekitar kepala, terutama di kepala bagian belakang dan leher. Jenis nyeri kepala ini biasanya ringan, tidak sampai menimbulkan mual dan muntah, serta tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Cluster headache
Cluster headache lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Nyeri kepala jenis ini sering kali terjadi berulang, muncul secara tiba-tiba dan keluhan yang dirasakan semakin berat. Gejala cephalgia berupa cluster headache disertai dengan mata berair, hidung tersumbat, atau hidung berair pada salah satu sisi yang sama dengan kelemahan salah satu sisi kepala.
Selama serangan muncul, pasien merasa sangat tidak bertenaga, tidak nyaman, dan selalu ingin berbaring. Jika dilihat, ciri-ciri cluster headache mirip dengan migraine.
3. Sinus headache
Sinus merupakan rongga-rongga yang ada di tulang tengkorak wajah. Apabila terjadi inflamasi atau peradangan di daerah sinus, biasanya karena adanya infeksi, maka akan menimbulkan nyeri di rongga sinus dan dapat menjalar ke kepala.
Selain sakit kepala, keluhan sinus headache biasanya disertai dengan demam. Diagnosis sinus headache dilakukan dengan pemeriksaan fiber-optic untuk melihat ada tidaknya pus di rongga sinus.
4. Rebound headache
Jenis cefalgia ini muncul karena terlalu banyak penggunaan obat penghilang nyeri untuk menghilangkan nyeri kepala. Alih-alih menyembuhkan sakit kepala, hal tersebut malah dapat memicu nyeri kepala muncul kembali.
5. Migraine headache
Migrain headache merupakan sakit kepala berdenyut yang hanya terjadi di salah satu sisi, bisa di sebelah kanan saja atau sebelah kiri saja. Ciri-ciri migraine headache lainnya meliputi nyeri kepala yang timbul sangat hebat, nyeri pada mata, sensitif terhadap cahaya, bau, dan suara, mual dan muntah.
Gejala cephalgia jenis ini biasanya menetap dan semakin terasa berat saat pasien beraktivitas. Keluhannya dapat berlangsung selama beberapa jam, namun ada yang sampai beberapa hari.
Semoga Bermanfaat
Penulis: Hadi Kusuma